aku bisa tertawa
itu kata teman ku
meski kamu sedih dan memiliki banyak masalah
kamu masih tetap bisa tertawa juga.....
sungguh kata-kata temanku itu jadi renunganku
haruskah aku menangis
haruskah aku meratapi hidupku yang kurang beruntung ini
entah lah
aku selalu berusaha untuk bisa tertawa
meski kadang aku tak tahu apa yang aku tertawakan
benarkah aku tertawa?
entah lah
yang pasti aku tak pernah menangis lagi
untuk sesaat ini
aku terdiam dalam keramaian
rembulan belum lah menampakkan dirinya
kupandang jalan didepan
sungguh membuat kepala ku berdenyut kencang
tak habis aku berpikir
sedemikian sibunyakah manusia-manusia itu
apa yang mereka lakukan
apa yang mereka pikirkan
kulihat serombongan manusia berjalan sambil tertawa-tawa
apa yang mereka tertawakan
sungguhkah tertawa mereka keluar dari hati
atau hanya penghias bibir saja
ku tengok di sampingku
ada manusia yang lain yang begitu serius
menikmati makan nya yang memang tampak menggugah selera
apakah memang benar makanan itu enak
aku tak tahu
dikejauhan ada manusia lainnya
yang tampak serius berbicara
apa ya yang mereka bicarakan ?
manusia.....manusia....


hari beranjak malam
tertatih raga ini menapaki hari
tak jua sampai tujuan
begitu banyak yang telah terjadi
senang, sedih, tawa dan air mata menghias hari nan penat ini
tak pernah ada kepastian
kapan akan berakhir
berat langkah ini tersuruk dalam kelam
makin dingin angin membalut tulang
menyengat membekukan rasa
aku terdiam tanpa aksara
memandang sesuatu yang tak jelas dihadapan
adakah kamu....adakah kalian disana
mengapa aku hanya bisa bertanya
mengapa aku tak pernah mendapat jawaban
apakah memang tanyaku tak berjawab
ataukah memang tanyaku tak kau mengerti
kepada siapa aku harus mencari
kudengar bisik mengisi relung hati
tak jelas bergumam
tersadar aku hari telah gelap
malam beranjak larut
menyisakan letih dijiwa
adakah hari esok akan tetap sama
aku tak pernah punya kepastian
indahnya bayangan walau semu
kadang terasa indah
cinta kadang dapat kita rasakan
walau tak dapat kita miliki
cinta tetaplah cinta
indah memikat, walau kadang menjerat
pagi menggeliat merentangkan tubuh, menarikan kepenatan
sisa hujan semalam membasuh bumi, seakan menyisakan tangis terpendam
ku mulai hari ini dengan tanya...
adakah hari ini untukku...
atau
masih sama dengan hari kemarin
mengapa....
orang selalu meributkan penampilan
orang selalu meributkan status
orang selalu ribut soal kaya dan miskin
mengapa.....
apakah nurani saat ini sudah begitu mahal harganya
sehingga untuk memilikinya saja terasa berat
dan mengapa lagi
orang selalu bersembunyi karena tak percaya diri
mengapa begitu banyak manusia munafik saat ini
bahkan untuk menampilkan dirinya sendiri tak ada keberanian
dan payahnya lagi
manusia selalu berkata
aku takut kamu tak mau berteman denganku karena aku begini...begitu
kalau aku seperti ini....seperti itu
kenapa manusia tak pernah bangga dengan dirinya
apa adanya dirinya
dan lucunya aku selalu berhubungan dengan manusia macam begini
padahal seperti apa pun, bagaimanapun, siapa pun dia
aku tak pernah mempermasalahkan
hanya satu yang aku mau dalam berteman
teman ku memiliki HATI
cukup
tidak sulit kan?

teman
bagi aku adalah orang yang istimewa
teman
bagi aku tempat aku berbagi
teman
bagi aku segalanya
tapi mengapa...
temanku menikam aku dari segala arah
tanpa ampun dia membohongi aku
aku salah apa?
tak pernah aku menyakitinya
tapi kenapa dia begitu tega
aku sangat percaya pada temanku
tapi sungguh aku tak menyangkanya
dia....
aku sampai tak dapat berkata-kata
aku sampai tak dapat marah padanya
sama hal nya aku tak dapat membencinya
biarlah apa yang ingin dia lakukan terhadapku
membunuhkupun sekalian aku pasrah saja
aku akan selalu jujur, meski dia tidak pernah percaya padaku
dan aku pun tak akan pernah memintanya untuk percaya
biarlah mengalir......apa adanya

bilah itu menancap dalam sekali di dadaku
batinku terkoyak
ragaku lunglai, aku tak mampu lagi berkata-kata
aku tak mampu lagi berteriak
tangiskupun tanpa suara, seakan tertahan di tenggorokan
beban....hidupku....kenapa tak pernah berkurang
padahal telah aku buang sebagian
mengapa..............
sampai kapan aku harus membawa beban ini
apakah sampai aku mati
derita seperti apa yang aku harus jalani ini