sepi ku belum tentu senyap
sedih ku belum tentu merana
tak berharap ku pada bintang
tak kutitipkan asa ku pada bulan
meski kutahu akan sunyi
nyanyian malam
tak akan mampu mengoyak kalbu
 



kata temanku
aku orang yang baik
kata temanku
aku orang yang mau mengerti orang lain
kata temanku
aku ini orang yang bodoh
kata temanku
aku ini orang yang payah
kata temanku 
aku ini agak aneh
kata temanku
aku ini mudah dibohongi
kata temanku
aku selalu bertindak konyol
kata temanku
aku selalu bermain hati
kata temanku
otakku telah mati
tetapi...
kata temanku
aku orang yang menyenangkan untuk dijadikan temannya
karena aku adalah aku
dan dia adalah dia

selalu dan selalu
aku kembali dan kembali
selalu dan selalu
aku mengais yang telah aku buang
selalu dan selalu
aku mudah terhanyut oleh yang semu
selalu dan selalu 
aku menangis untuk sesuatu yang tak aku mengerti
selalu dan selalu
aku kemudian merana untuk sesuatu yang konyol
aku tak sedih kehilangan cintaku
aku tak menangisinya
aku tak merana
yang aku sesalkan
mengapa dia cepat berlalu
padahal aku mulai menyukai gayanya
padahal aku mulai merasa nyaman dengan sanjungannya
tetapi....
mungkin aku hanya menikmatinya saja
tanpa menaruh perasaanku terlalu dalam
ada yang hilang
itu harus aku akui
tetapi aku telah siap sejak awal
karena aku memang tak mengharapkan 
ada dia dalam hidupku
mungkin saja aku hanya mencari sesuatu
yang sampai sekarang tak pernah aku temukan
aku terlalu banyak bertanya
tetapi sungguh
aku tak pernah mengharapkan jawaban apapun
karena aku telah tahu 
kamu akan menjawab apa
aku juga tak pernah mengharapkan penjelasan
karena aku tak pernah membutuhkannya
aku arogan, mungkin...
aku sombong, bisa jadi...
aku tak tahu diri
hmmmm... rasanya itu agak keterlaluan
aku hanya ingin 
ingin....
hhmmmm.....
( *,* )


aku sedang bahagia
ternyata cinta itu ada juga untukku
meski hadirnya tak aku minta
aku ingin menggenggam dia
seerat tenaga ku
tak akan aku biarkan dia pergi
tak akan aku biarkan dia berlari meninggalkanku
biarlah bahagia itu jadi milikku
jangan kau tertawakan aku teman
 

haruskah aku mempercayainya
haruskah aku mengikuti langkahnya
mengapa dia begitu mempesona
seperti harum tanah yang tersiram air hujan
apakah sedemikian keringnya nurani ku
sehingga ketika air itu bercucuran
aku merasakan nikmatnya
apakah ini sesaat
seperti biasanya
atau kah ini jawaban dari Tuhan
atas doa-doa aku selama ini