langkahku terhenti
terdiam ku menatapmu
hanya desah nafas tertahan
nyeri dan pilu menyesakkan relung dadaku
kamu tertawa lepas berbaur dengan deru nafas memburu
berpeluh penuh birahi
aku masih terdiam, menatap sendu
tak mampu aku bertahan
ternyata kamu memang bukan milikku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar