ketika aku berjalan, kamu ikut berjalan
ketika aku mulai berlari, kaki mu pun berayun cepat
dan
ketika aku berbalik untuk menegurmu
kamu semakin kencang berlari dan menabrakku
terjengkang aku surut kebelakang
kamu
tak berhenti
menoleh pun tak kau lakukan
aku tercenung menahan lara
bukan raga ku tapi jiwa ku terluka
ketika kesabaran terkikis.... kesadaran terhanyut rasa
ketika kesetiaan diperdebatkan.... cinta kemudian dipertanyakan
sentuhan dan belaian seakan ilusi belaka
dingin beku menyengat relung jiwa
adakah dendam ini akan terbawa mati
ataukah derasnya darah dalam nadi menyaput arus
aku lelah telah mengikutimu sedemikian jauh
tanpa pernah kulihat batas dan ujung
ketika pertanyaan-pertanyaan tak berjawab
masih perlukah semua ini dipertahankan
langit malam gulita tersapu awan kelam
bias cakrawala tak berbatas
langkahku terhenti bukan karena ingin
panggilan lemah disudut hati memaksaku mencari
terdiam aku melihat jiwaku tercabik
lemah tanpa daya aku menggapai
melangkah aku dibatas cakrawala
tanpa asa dan tujuan
langit kelam.... gelap tak berbintang
sepi menggelayut relung jiwa
terdiam aku disudut kamar
gulita setia menjadi teman
hanya tarikan nafas lemah terhembus hangat
angan merentas maya
bermain di awang nan jalang
terbuai aku sesaat
ketika lamun ku tersadar
engkau telah pergi, menjauh dan hilang
aku sedang bahagia
tapi sungguh aku tak tahu
apa yang bisa membuat hatiku berbunga
apakah karena dikelilingi orang-orang yang sayang padaku
atau karena sebab lain
semua terasa tak nyata
tapi sungguh
aku sedang berbahagia
ingin aku bagi kebahagiaan ini
buat semua