hari-hari ku tak pernah lepas dari ancaman dan ancaman
meski ketika aku sedang terbaring sakit tak berdaya
ancaman bagi aku seperti makan nasi saja
baik itu oleh orang yang sangat dekat denganku
atau orang yang wajahnya saja tak pernah aku lihat
bagi aku sudah sangat biasa sekali
meski membuat sakit hati ku bertambah parah
tapi aku tak pernah bisa menentangnya
aku selalu saja diam dan diam
tak pernah aku melawan
tak pernah ada niat untuk menentang
biar lah semua terjadi
biarlah semua aku terima dengan lapang dada
mungkin memang aku telah salah juga
sehingga semua ini terjadi
memang manusia tak pernah ada yang sempurna
karena ketidaksempurnaan itu lah
aku tak akan menyangkal semua yang terjadi pada ku
biar lah
meski ketika aku sedang terbaring sakit tak berdaya
ancaman bagi aku seperti makan nasi saja
baik itu oleh orang yang sangat dekat denganku
atau orang yang wajahnya saja tak pernah aku lihat
bagi aku sudah sangat biasa sekali
meski membuat sakit hati ku bertambah parah
tapi aku tak pernah bisa menentangnya
aku selalu saja diam dan diam
tak pernah aku melawan
tak pernah ada niat untuk menentang
biar lah semua terjadi
biarlah semua aku terima dengan lapang dada
mungkin memang aku telah salah juga
sehingga semua ini terjadi
memang manusia tak pernah ada yang sempurna
karena ketidaksempurnaan itu lah
aku tak akan menyangkal semua yang terjadi pada ku
biar lah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar